TINGKAT PRODUKSI DAN PROFITABILITAS PENERAPAN SISTEM SADAP FREKUENSI RENDAH DI PERUSAHAAN PERKEBUNAN KARET SUMATRA UTARA

Melemahnya harga karet alam dan kelangkaan penyadap merupakan masalah utama yang dihadapi perusahaan perkebunan dalam satu dasawarsa terakhir. Merebaknya penyakit gugur daun Pestalotiopsis membuat langkah-langkah peningkatan produktivitas menjadi sulit dicapai. Upaya efisiensi biaya adalah strategi harus dilakukan untuk mempertahankan performa saat ini. Sistem sadap frekuensi rendah atau low frequency tapping (LFT) systems salah langkah ditempuh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) sebagai barometer nasional merespon situasi tersebut. Penelitian bertujuan menganalisis keragaan penerapan sistem LFT di PTPN (Persero), profitabilitas LFT, serta membandingkan performanya dengan konvensional. Unit Kebun Tanah Raja Gunung Para lokasi dipilih secara sengaja penelitian ini karena dianggap unit percobaan mewakili kebun-kebun lingkup (Persero). Analisis melalui metode deskriptif kualitatif kuantitatif pendekatan analisis anggaran parsial berupa revenue and cost ratio (R/C ratio). Hasil menunjukkan bahwa d4, d5, d6 masing-masing nilai sebesar 1,20; 1,08; 0,90 belum mampu menandingi konvensional d3 1,39. memiliki keunggulan kemampuan menurunkan 22%, 35%, hingga 43% dibandingkan d3. Rendahnya kebutuhan hari efektif juga mengindikasikan kemampuannya menanggulangi tenaga kerja penyadap.